KOTA BATU – Tak hanya menyimpan ratusan jenis bunga yang jarang kita temui di tempat-tempat umum, Batu Love Garden (Baloga) persembahan Jawa Timur Park Group ini juga menanam buah musiman yang banyak dikonsumsi, salah satunya yaitu buah duku.
Duku adalah varietas buah-buahan anggota dari suku Meliaceae. Tanaman yang berasal dari Asia Tenggara sebelah Barat ini memiliki kemiripan dengan buah langsat, kokosan, pisitan, celoring dan lain-lain dengan berbagai variasinya.
Duku sangat bervariasi dalam sifat-sifat pohon dan jenis buahnya. Ada pula ahli yang memisah-misahkannya ke dalam jenis-jenis (spesies) yang berlainan.
Secara garis besar, ada dua kelompok duku, yakni yang dikenal sebagai duku, dan yang dinamakan langsat. Kemudian ada kelompok campuran antara keduanya yang disebut duku-langsat, serta kelompok terakhir yang di Indonesia dikenal sebagai kokosan.
Kelompok yang dikenal sebagai duku (L. domesticum var. duku) ini umumnya memiliki pohon yang besar, padat oleh dedaunan dan berisi sedikit buah.
Butiran buahnya besar, cenderung bulat, berkulit agak tebal namun tak bergetah saat masak. Umumnya, duku berbiji kecil dan berdaging tebal, manis atau masam, dan berbau harum.
Pohon duku ditanam untuk dimanfaatkan buahnya dan biasa dimakan dalam keadaan segar. Ada pula yang mengawetkannya dalam sirup dan dibotolkan.
Kayunya keras, padat, berat dan awet, sehingga kerap digunakan sebagai bahan perkakas dan konstruksi rumah di desa, terutama kayu pisitan.
Beberapa bagian tanaman duku bahkan dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional. Biji duku yang pahit rasanya, ditumbuk dan dicampur air untuk obat cacing dan juga obat demam.
Kulit kayunya dimanfaatkan sebagai obat disentri dan malaria, sedangkan tepung kulit kayunya dijadikan tapal untuk mengobati gigitan kalajengking.
Kulit buah duku juga ternyata dapat diolah dan digunakan sebagai obat diare. Selain itu, kulit buah duku yang dikeringkan dapat dibakar dan menjadi pengusir nyamuk alami.
Discussion about this post